Pasar Subuh Disweeping

Pasar Subuh Disweeping

3 Pedagang Diamankan \"DSC05754\"BENGKULU, BE - Gejolak yang muncul terkait relokasi Pasar Subuh terus memanas. Tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB, Satpol PP dan anggota Polres Bengkulu melakukan sweeping (pembersihan) areal Pasar Subuh. Sejumlah meja dan lapak-lapak pedagang diangkut ke Pemkot Bengkulu. Sedangkan tiga orang pedagang Pasar Subuh diamankan di Mapolres Bengkulu. Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH memimpin langsung pembersihan tersebut. Ketiganya pedagang yang diamankan diketahui Edi Indra, Hanafi dan Imah. Edi dan Hanafi dituduh melakukan provokasi pedagang dan membawa senjata tajam. Sedangkan Imah yang berstatus sekretaris pengurus Pasar Subuh itu dituduh melakukan pungutan terhadap pedagang secara ilegal. Upaya pembersihan areal Pasar Subuh sempat menuai perlawanan di tengah guyuran hujan. Namun Kapolres mengerahkan kekuatan penuh untuk mengosongkan areal tersebut. Seperti puluhan anggota polisi dan Satpol PP. Tampak pula mobil anti huru hara pun ikut dikerahkan. Hingga tadi malam kawasan Pasar Subuh sudah bersih dari lapak-lapak pedagang. Saat diwawancarai Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH menegaskan tidak ada aktivitas di Pasar Subuh. Kawasan tersebut akan dilakukan pengembangan dan pembangunan oleh Pemkot Bengkulu.\"Mulai besok (pagi ini) tidak ada lagi yang berjualan di areal tersebut. Yang masih membandel akan kita diangkut barang-barangnya,\" tandasnya akan mengecek terus situasi Pasar Subuh. Terkait pengamanan 3 pedagang tersebut, untuk dimintai keterangan. Sebab, ada upaya provokasi dari pedagang tersebut untuk memancing pedagang lainnya.\"Kita akan periksa. Jika ada unsur pidana bukan tidak mungkin akan kita lakukan penahanan,\" imbuhnya. Datangi DPRD Di bagian lain, ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) datang mengepung kantor DPRD Kota sekitar pukul 10.00 WIB, kemarin (8/7). Mereka mendesak para wakil rakyat dapat mengakomodir tuntutan mereka agar relokasi dibatalkan. Setelah para pimpinan anggota dewan hadir di kantor DPRD Kota, dilaksanakanĀ  hearing bersama 20 orang perwakilan pedagang. Di dalam hearing tersebut, hadir para pimpinan dewan dan anggota lintas komisi diantaranya Ketua DPRD Sawaludin Simbolon SSos, Wakil Ketua I Irman Sawiran SE, Hj Leny Haryati Jhon Latief SE MSi, Suimi Fales SH MH, Nuharman SH, Samsyul Azwar SH, Sutardi SH, Hj Evi Pematasari SH, Maras Usman SSos, Dr H Ahmad Badawi Saluy SE MM, Sofyan Hardi dan Norman Suhardi SE. Dialog semula berlangsung lancar hingga seorang perwakilan pedagang, Atma Yuda, meminta kepada anggota dewan untuk memberikan kesempatan kepada pedagang untuk menyampaikan aspirasinya. Setelah masing-masing pihak menyampaikan pandangannya, 5 orang perwakilan pedagang diajak untuk melakukan pertemuan tertutup bersama para pimpinan DPRD Kota. Para perwakilan tersebut diantaranya, Edi Hendra mewakili Persatuan Pasar Subuh Mandiri (PPSM), Imron mewakili Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Provinsi Bengkulu, Niko, Atma Yuda dan Muhammad Iqbal masing-masing mewakili mahasiswa. Usai pertemuan tersebut, Ketua PPSM Edi Hendra berorasi dihadapan ratusan pedagang. Dalam orasinya itu ia sampaikan, dewan hanya dapat menampung aspirasi para PKL. \"Dewan memperbolehkan kita untuk berjualan besok. Sementara mereka akan menyampaikan aspirasi kita kepada walikota,\" teriaknya lantang sembari mengajak para PKL Pasar Subuh untuk membubarkan diri. Aturan Harus Ditegakkan Siang sekitar pukul 13.00 WIB, Ketua DPRD Kota Sawaludin Simbolon SSos, Wakil Ketua I Irman Sawiran SE, Wakil Ketua II Sandy Bernando SE dan Ketua Komisi III Suimi Fales SH MH datang menemui Walikota H Helmi Hasan SE untuk menyampaikan hasil hearing antara DPRD Kota dengan PKL Pasar Subuh. Diwawancarai usai pertemuan, Walikota mengatakan, ia telah menerima hasil hearing tersebut. \"Para PKL Pasar Subuh meminta kepada kita agar relokasi dilakukan di sekitar Pasar Minggu bertingkat atau di Pasar Mambo. Kalau di Pasar Mambo jelas tidak dibolehkan oleh Undang Undang. Kalau di Pasar Minggu bertingkat, sudah kita kaji bersama Asisten II dan tim, kondisinya tidak representatif. Keputusan untuk relokasi ke Pasar Barukoto II sudah final karena itu amanah peraturan dan Undang Undang. Aturan harus kita tegakkan. Pasar Subuh tetap akan kita blokade. Kita tidak akan mengizinkan pedagang kembali berjualan di Pasar Subuh. Kita sangat tegas dengan keputusan ini,\" paparnya dihadapan awak media yang menjumpainya diruang kerjanya. Disamping kesepakatan tersebut, kesepakatan lainnya adalah walikota bersama-sama para pimpinan dewan akan melakukan peninjauan di Pasar Minggu bertingkat, pagi ini. Bersama-sama mereka akan meninjau apakah Pasar Minggu bertingkat merupakan pasar yang representatif untuk berjualan atau tidak. \"Kalau dari Asisten II dan tim pasar ini tidak layak. Dan kita tidak mau pedagang kita berjualan ditempat yang tidak layak. Kecuali nanti kalau Pasar Minggu bertingkat sudah kita revitalisasi, bisa saja relokasi dilakukan disana. Pasar Barukoto II itu ketika kita nilai belum layak juga tidak kita perkenankan adanya relokasi. Tapi setelah dibenahi, kini sudah layak dan relokasi sudah bisa dilaksanakan,\" bebernya. Bertekad Kembali Berjualan Edi Hendra, Ketua PPSM yang dimintai tanggapannya mengenai pertemuan antara pimpinan dewan dengan walikota tersebut mengatakan, pihaknya akan kembali berjualan di Pasar Subuh seperti biasa. \"Dengan apapun caranya kami tetap akan berjualan. Kalau ke Pasar Barukoto II kami tidak mau,\" ungkapnya. Ia juga menyatakan agar Pemkot dapat membiarkan mereka berjualan sembari Pasar Minggu bertingkat selesai direvitalisasi. \"Kalau memang harus menunggu Pasar Minggu bertingkat selesai direnovasi baru kami boleh berjualan disana, kenapa tidak dibiarkan kami di Jalan KZ Abidin II saja dulu. Kami akan pertanyakan ini nanti. Yang pasti kami tetap akan berjualan di Jalan KZ Abidin II,\" tegasnya. Mengenai adanya upaya untuk memblokade kembali Jalan KZ Abidin II yang dilakukan oleh aparat gabungan, Edi Hendra menanggapi hal ini dengan dingin. \"Terserah saja. Kami tidak akan melawan. Yang jelas kami tetap akan berjualan,\" pungkasnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: